Hawa & Adam (3)

23.41



"Yang ku takutkan bukan lagi kepergianmu ; tapi rasa kehilanganmu
yang menyiksaku."


Hawa.
            Saat aku mengatakan “Jangan pergi……” aku benar-benar tak menginginkan kepergianmu. Lalu kau berbalik dengan senyum yang sama beratnya.
            “Gak jauh kok, tinggal nyebrang laut aja.” Kau melambaikan tangan, masih dengan senyum yang sama. Berat. Aku tau, kau juga tak ingin pergi.
            Dan kau pikir jarak ribuan mil itu tidak jauh? Bodoh. Sayangnya kalimat itu hanya menggantung di kerongkongan, lalu tertelan lagi. Aku hanya diam, memperhatikan gerak punggungmu yang semakin mengecil dimakan jarak. Butiran bening akhirnya meluap dengan sendirinya.
            Bolehkah aku egois dan menginginkanmu tetap disisiku? Tapi untuk apa? Toh tidak ada yang akan berubah. Memang lebih baik seperti ini. Aku mencintaimu, dan kau mencintaiku.
            Sekarang, aku sepenuhnya ikhlas dengan kepergianmu bersama cita-cita. Tunggu aku disana, ditempat tujuan kita, aku akan membawa asa kita.       Bukankah pertemuan akan bulan itu pasti? Begitu juga pertemuan kita. Aku percaya dan kau juga.
Sampai bertemu di gerhana selanjutnya, Adam. Aku mencintaimu.


***
Adam.
            “Jangan pergi……” Manik matamu yang jernih tak bisa menyiratkan apa yang kau rasakan, semuanya terlukis jelas disana. Ada aku, dan  kisah kita. Saat mata kita bertautan, ku lihat kesedihan yang mendalam.
            “Gak jauh kok, tinggal nyebrang laut aja” aku berusaha menghiburmu. Kau hanya tersenyum seadanya. Aku tau, kau berat melepasku. Tahukah? Aku juga sama beratnya.
            Jarak memang jauh, tapi percayalah hati kita dekat, Hawa. Sayangnya kalimat itu hanya menggantung di kerongkongan, membiarkannya menguap dengan sendirinya. Matamu mulai menggenang, tapi kau sembunyikan. Aku melambaikan tangan, berusaha menghibur diriku sendiri. Berharap semuanya cepat berakhir, agar kita bisa berjalan berdampingan.
            Kita saling menjaga walau tanpa kata. Sepenuhnya aku ikhlas dengan jalan ini. Walau setelah ini kita tidak lagi berjalan berdampingan, tapi akan selalu ada hati kita yang saling bertautan. Aku percaya, dan kau juga.
            Sampai bertemu ditujuan yang sama, Hawa. Aku mencintaimu.


Bukankah Adam dan Hawa juga terpisahkan lalu dipertemukan? Bukan hanya karena takdir Tuhan, tapi juga kekuatan cinta mereka yang membuatnya selalu bertautan.

Hawa & Adam (1)      




love,

Emel

You Might Also Like

1 L.O.V.E

  1. Smart.. tulisan kamu pintar dan punya gaya sendiri.... terus berkarya yah...

    Yang suka game olahraga bole main-main KESINI

    BalasHapus

silahkan beri komentar kritik dan saran.
Terimakasih.

#muchlove